PEMBUATAN ASAP CAIR
(Laporan Tutorial Praktikum Sains Dasar Kimia)
(Laporan Tutorial Praktikum Sains Dasar Kimia)
Oleh
Aulia
Putri
1517031055
Uswatun
Hasanah
1117011050
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Asap merupakan sistem kompleks, yang
terdiri dari dua fasa cairan terdispersi dan medium gas sebagai pendispersi.
Asap cair ini merupakan suatu campuran larutan dan dispersi koloid dari uap
asap kayu dalam air yang diperoleh dari hasil pirolisa kayu atau dibuat dari
campuran senyawa murni.
Asap cair merupakan salah satu
hasil pirolisis tanaman atau kayu pada suhu sekitar 4000C.
Asap cair ini juga merupakan dispersi uap asap dalam air. Penggunaan
asap cair mempunyai banyak keuntungan dibandingkan metode
pengasapan tradisional, yaitu lebih mudah diaplikasikan,
proses lebih cepat, memberikan karakteristik yang khas pada produk
akhir berupa aroma, warna, dan rasa, serta penggunaannya tidak
mencemari lingkungan. Adapun kandungan komponen-komponen penyusun
asap cair meliputi Senyawa fenol, senyawa karbonil, Senyawa asam,
senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis.
Saat ini, asap cair telah banyak
digunakan oleh industri pangan sebagai bahan pemberi aroma, tekstur dan cita
rasa yang khas pada produk pangan seperti daging, ikan dan keju. Asap cair yang
digunakan untuk produk makanan umumnya didistilasi lebih dulu untuk
menghilangkan asap cair dari senyawa tar dan benzo(a)pyrene yang bersifat
karsinogenik. Hasil distilasi asap cair disebut sebagai redistilat asap cair.
Redistilat asap cair diketahui memiliki kandungan senyawa asam, fenol dan
karbonil yang dapat berperan sebagai pengawet alami, antioksidan, pewarna dan
pemberi flavor khas asap.
1.2
Tujuan Pembahasan
a)
Untuk
mengetahui pengertian asap cair
b)
Untuk
mengetahui prinsip pembuatan asap cair
c)
Untuk
mengetahui proses pembuatan asap cair
d)
Untuk
mengetahui jenis jenis asap cair
e)
Untuk
mengetahui kegunaan asap cair
f)
Untuk
mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan asap cair
1.3
Rumusan Masalah
a)
Apa
yang dimaksud dengan asap cair?
b)
Bagaimana
prinsip pembuatan asap cair?
c)
Bagaimana
proses pembuatan asap cair?
d)
Apa
saja jenis jenis asap cair?
e)
Apa manfaat
asap cair ?
II.
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Asap Cair
Asap diperoleh
melalui pembakaran kayu yang banyak mengandung selulosa, hemiselulosa dan
lignin yang pembakarannya tidak sempurna yaitu pembakaran dengan oksigen
terbatas. Jika pembakaran dengan oksigen sedikit maka asap yang dihasilkan
terdiri atas gas asam arang, alkohol, dan asam organik lainnya(Tri Nugroho,
2013).Asap cair mengandung fenol dan karbonil yang berperan sebagai
pengawet, anti bakteri dan antioksidan(Darmadji,2002)
Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil
pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak
mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya(sediadi,2013).
Untuk mendapatkan asap yang baik sebaiknya menggunakan kayu keras
seperti kayu bakau, kayu rasamala, serbuk dan gergajian kayu jati serta
tempurung kelapa sehingga diperoleh produk asapan yang baik (Astuti, 2000).
Pengertian umum liquid smoke
(asap cair) merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil
pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak mengandung
karbon dan senyawa-senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat
asap cair adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu,
dan lain-lain. Asap cair bisa juga berarti hasil
pendinginan dan pencairan asap dari tempurung kelapa yang dibakar dalam
tabung tertutup. Asap yang semula partikel padat didinginkan dan kemudian
menjadi cair itu disebut dengan nama asap cair. (anonym, 2013).
Asap cair merupakan asam cuka
(vinegar) yang diperoleh dengan cara destilasi kering bahan baku pengasap
seperti kayu, lalu diikuti dengan peristiwa kondensasi dalam kondensor
berpendingin air. Asap cair dapat digunakan sebagai pengawet karena mengandung
senyawa-senyawa antibakteri dan antioksidan. Asap cair banyak digunakan pada
industry makanan sebagai preservative, industry farmasi, bioinsektisida,
pestisida, disinfektan, herbisida dan lain sebagainya (Sutin, 2008)
2.2
Prinsip Pembuatan Asap Cair
Pembuatan asap cair menggunakan metode pirolisis yaitu peruraian dengan
bantuan panas tanpa adanya oksigen atau dengan jumlah oksigen yang terbatas.
Biasanya terdapat tiga produk dalam proses pirolisis yakni: gas, pyrolisis oil,
dan arang, yang mana proporsinya tergantung dari metode pirolisis,
karakteristik biomassa dan parameter reaksi.
Terdapat beberapa cara memanfaatkan energi yang tersimpan dalam biomassa melalui pirolisis. Pembakaran langsung adalah cara yang paling tua digunakan. Biomassa yang dibakar dapat langsung menghasilkan panas tetapi cara ini hanya mempunyai efisiensi sekitar 10%.
Cara lain adalah dengan mengubah biomassa menjadi cairan. Cara ini digunakan karena keuntungannya berupa kemudahan penyimpanan, pengangkutan, serta pembakaran. Cairan yang dihasilkan dari pengolahan biomassa dapat berupa crude bio-oil.
Terdapat beberapa cara memanfaatkan energi yang tersimpan dalam biomassa melalui pirolisis. Pembakaran langsung adalah cara yang paling tua digunakan. Biomassa yang dibakar dapat langsung menghasilkan panas tetapi cara ini hanya mempunyai efisiensi sekitar 10%.
Cara lain adalah dengan mengubah biomassa menjadi cairan. Cara ini digunakan karena keuntungannya berupa kemudahan penyimpanan, pengangkutan, serta pembakaran. Cairan yang dihasilkan dari pengolahan biomassa dapat berupa crude bio-oil.
2.3
Langkah-Langkah Pembuatan Asap cair
2.3.1
Peralatan
dan Bahan Yang Diperlukan
a)
Wadah Pengarangan, ruang pembakaran,
penampung tar/asap cair, destilator dapat dibuat dari stainless steel atau drum
besi yang dimodifikasi seperti gambar diatas.
b)
Pipa besi yang dimodifikasi yang
dibentuk seperti gambar diatas
c)
Alat pemanas dapat berupa blower dan
atau dapat menggunakan sekam/arang
d)
Pipa PVC (jumlah dan ukuran disesuaikan)
e)
Pompa air
f)
Tangki air dan penyangganya
2.3.2
Proses
Pembuatan Asap Cair
Bahan baku untuk
pembuatan asap cair bisa apapaun yang termasuk bahan organik yang mempunyai
selulosa, tetap saat ini yang lazim digunakan sebagai bahan baku untuk asap
cair adalah tempurung kelapa karena pohon kelapa terdapat dimana-mana dan
penggunaan tempurung kelapa sangat luas di masyarakat seperti pliku, kopra,
arang, dan olahan kelapa lainnya. Oleh karena itu untuk proses pembuatan asap
cair menggunakan contoh tempurung kelapa yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a)
Sebelum dimasukkan
ke reaktor pirolisis, terlebih dahulu tempurung kelapa itu dibersihkan dari
kotoran dan sabut yang tertinggal. Kemudian tempurung kelapa dipecah menjadi
beberapa bagian agar luas permukaan pembakaran menjadi lebih luas sehingga
proses dapat berjalan lebih cepat.
b)
Selanjutnya
dilakukan pengeringan dengan cara penjemuran, untuk mengurangi kadar air pada
tempurung kelapa.
c)
Kemudian
dilanjutkan dengan metode Pirolisis yang merupakan proses reaksi penguraian
senyawa-senyawa penyusun kayu keras menjadi beberapa senyawa organik melalui
reaksi pembakaran kering pembakaran tanpa oksigen. Reaksi ini berlangsung pada
reaktor pirolisator yang bekerja pada temperatur 300-650oC selama 8 jam
pembakaran.
d)
Asap hasil
pembakaran dikondensasi dengan kondensor yang berupa koil melingkar. Hasil dari
proses pirolisis diperoleh tiga produk yaitu asap cair, tar, dan arang.
Kondensasi dilakukan dengan koil melingkar yang dipasang dalam bak pendingin.
Air pendingin dapatberasal dari air hujan yang ditampung dalam bak penampungan,
air sumur, air sungai maupun PDAM.
e)
Proses Pemurnian
Asap Cair untuk mendapatkan asap cair yang tidak mengandung bahan berbahaya
sehingga aman bagi bahan pengawet makanan. Asap cair yang diperoleh dari
kondensasi asap pada proses pirolisis diendapkan selama seminggu.
f)
Kemudian cairannya
diambil dan dimasukkan ke dalam alat destilasi. Suhu destilasi sekitar 150oC,
hasil destilat ditampung. Destilat ini masih belum bisa digunakan sebagai
pengawet makanan karena ada lagi proses lain yang harus dilewati.
g)
Proses Filtrasi
Destilat dengan Zeolit Aktif ditujukan untuk mendapatkan zat aktif yang
benar-benar aman dari zat berbahaya. Caranya, zat destilat asap cair dialirkan
ke dalam kolom zeolit aktif dan diperoleh filtrat asap cair yang aman dari
bahan berbahaya dan bisa dipakai untuk pengawet makanan non karsinogenik.
h)
Proses Filtrasi
Filtrat Zeolit Aktif dengan Karbon Aktif Proses filtrasi filtrat zeolit aktif
dengan karbon aktif dimaksudkan untuk mendapatkan filtrat asap cair dengan bau
asap yang ringan dan tidak menyengat. Caranya, filtrat dari filtrasi zeolit
aktif itu dialirkan ke dalam kolom yang berisi karbon aktif sehingga filtrat
yang diperoleh berupa asap cair dengan bau asap ringan dan tak menyengat. Maka
sempurnalah asap cair sebagai bahan pengawet makanan yang aman, efektif dan
alami.
2.4
Jenis Asap Cair
Jenis Asap Cair dibedakan dari gradenya. Ada 3 grade asap
cair yaitu :
a)
Grade 1
Asap cair grade 1 ini merupakan hasil dari proses destilasi dan penyaringan
dengan zeolit yang kemudian dilanjutkan dengan penyaringan dengan karbon aktif.
Asap cair ini
berwarna bening, rasa sedikit asam, aroma netral dan merupakan asap cair paling
bagus kualitasnya serta tidak mengandung senyawa yang berbahaya untuk
diaplikasikan ke produk makanan.
b) Grade 2
Asap cair Grade 2 ini merupakan asap cair yang dihasilkan
setelah melewati proses destilasi kemudian disaring dengan menggunakan zeolit.
Proses penyaringan ini menyebabkan kandungan senyawa berbahaya seperti benzopyrene serta tar yang masih terdapat dalam
asap cair teradsorbi oleh zeolit. Asap cair ini memiliki warna kecoklatan
transparan dengan rasa asam sedang dan aroma asap lemah. Asap cair ini
diorientasikan untuk pengawetan bahan makanan mentah seperti daging, termasuk
daging unggas dan ikan.
c) Grade 3
Asap cair grade 3 merupakan asap cair yang dihasilkan dari
pemurnian dengan metode destilasi. Destilasi merupakan proses pemisahan
campuran dalam fasa cair berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dalam proses
ini, asap cair yang dihasilkan dari proses pirolisis yang diperkirakan masih
mengandung tar dimasukkan ke dalam tungku destilasi. Suhu pemanasan dijaga agar
tetap konstan sehingga diperoleh destilat yang terbebas dari tar. Suhu proses
destilasi ini adalah sekitar 150 oC.
Asap cair yang dihasilkan dari proses ini memiliki ciri berwarna coklat pekat
dan berbau tajam. Asap cair g rade 3 diorientasikan untuk pengawetan karet,
menghilangkan jamur dan bakteri pantogen didalam kolam.
2.5
Manfaat Asap Cair
a)
Industri Pangan
Asap cair ini mempunyai kegunaan yang
sangat besar sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik juga sebagai pngawet
karena sifat antimikrobia dan antioksidannya. Dengan tersedianya asap cair maka
proses pengasapan tradisional dengan menggunakan asap secara langsung yang
mengandung banyak kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak dapat
dikendalikan, kualitas yang tidak konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran,
yang semuanya tersebut dapat dihindari.
Sebagai pengawet bahan makanan : daging, ikan, bakso.
Sebagai pengawet bahan makanan : daging, ikan, bakso.
Asap cair mempunyai kemampuan untuk
mengawetkan makanan karena adanya senyawa asam, fenol dan karbonil.
Pengasapan konvensinal seperti mutu,
citra rasa dan aroma yang konsisten sulit dicapai,senyawa tar terdeposit dan
apabila suhunya terlalu tinggi akan terbentuk senyawa korsinogrenik benzopiren.
Pada penggunaan asap cair fungsi yang diharapkan dari asap seperti citra rasa,
warna, anti oksidan dan anti mikrobia dapat dipertahankan sedangkan kelemahan
pengasapan konvensional dapat diatasi.
b)
Industri Perkebunan Karet
Asap cair dapat digunakan sebagai
penggupal lateks dengan sifat fungsional asap cair / sebagai pengganti asam formiat,
antijamur, antibakteri ( Liquid Smoke Grade 3 ).
c)
Industri Kayu
Asap
cair dapat digunakan untuk pengawet kayu, yaitu sebagai lapisan luarnya kayu
yang diolesi dengan menggunakan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan
rayap dari pada kayu yang tanpa diolesi asap cair. Proses pengawetan kayu
dengan melarutkan perbandingan 1 liter asap cair dengan 15 liter air dan
aplikasinya dengan merendam kayu yang akan diawetkan sedangkan obat luar cukup
mengoleskan asap cair di bagian yang terluka.Pertanian
Asap cair dapat dipergunakan sebagai
pestisida organik. Untuk pemakaian pestisida perbandingannya adalah 1 liter
asap cair dengan 20 liter air dan pengaplikasiannya dengan cara disemprotkan.
Campuran asap cair dan air (1:300)
dapat mempercepat penguraian pupuk kompos dan mencegah terbentuknya gas amonia.
Sebagai pupuk, asap cair tersebut
disemprotkan ke permukaan daun dengan konsentrasi 1 : 1000 (1 bagian asap cair
dicampur dengan 1000 bagian air) untuk tanaman.
d)
Anti Bau Organik untuk Limbah Rumah Tangga ,
Kantor , Kandang Ternak
Asap cair kaya akan senyawa
hidrokarbon sehingga mampu mematikan organisme penyebab aroma tidak
sedap. Oleh sebab itu, asap cair berfaedah menghilangkan bau tak sedap
bila disemprotkan pada tumpukan sampah dengan perbandingan 1:10 secara efektif
menghilangkan bau busuk dalam waktu kurang dari 2 menit.
III.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
a)
Asap
cair merupakan suatu hasil kondensasi dari uap pembakaran kayu yang banyak
mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin yang pembakarannya tidak sempurna
yaitu pembakaran dengan oksigen terbatas.
b)
Asap
cair dibagi menjadi 3 grade sesuai dengan penggunannya yaitu grade 1 sebagai
bahan pengawet untuk makanan cepat saji, grade 2 untuk makanan mentah seperti
daging ayam dan grade 3 sebagai bahan pengawet karet.
c)
Asap
cair merupakan salah satu bahan pengganti formalin dan lebih aman untuk
dikonsumsi terutama asap cair grade 1 dan 2.
d)
Dibidang
industry, asap cair telah banyak digunakan terutama dibidang industry kayu,
industry perkebunan karet maupun industry pangan, hal itu dikarenakan harganya
yang relative lebih murah.
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim].2013.Asap cair sebagai Pengawet
dangan metode-metode.http://asap
cairsebagai
pengawet. blogspot.co. id/2013/02 pembuatan-asap-cair-dengan-metoda.html. Diakses Pada 27 Oktober 2015
[anonim].2010.Asap cair pengawet makanan. https://lordbroken.wordpress.com/2010/01/14/asap-cair-pengawet-makanan/
. Diakses
pada 27 Oktober 2015
[anonim].2011.Asap Cair LiquidSmoke
.http://elangbiru3004.blogspot.co.id/2011/04/asap-cair-liquid-smoke.html. Diakses pada 28 Oktober
2015
Ayudiarti, Diah dan Rodiah Sari. 2010. Asap cair dan aplikasinya pada produk
perikanan.
Squalen:Bogor.
Darmadji,
P. 2002. Optimasi Pemurnian Asap Cair dengan Metoda Redistilasi. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol
XIII no.3
Tranggono. 1996. Identifikasi asap
cair dari berbagai jenis kayu dan tempurung
kelapa.Yogakarta:Seminar NasionalPangan dan Gizi &
Kongres PAPTI.
Sediadi,Bagus.dkk.2013.Asap
cair.penebar swadaya.Jakarta
Utomo, Bagus, dkk. 2012. Asap cair cara membuat dan aplikasinya pada
pengolahan ikan asap. Penebar Swadaya: Jakarta.
No comments:
Post a Comment